Pasangkayu, Katinting.com – Sekira tiga hektar pohon mangrove (bakau) akan ditanam di pesisir desa Pangiang, kecamatan Bambalamotu, kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat.
Hal itu disampaikan kades Pangiang, Rizal saat mendampingi pihak dinas Lingkungan Hidup Pasangkayu dan provinsi Sulbar saat mengunjungi beberapa titik di desa itu yang akan ditanami bakau, Jumat, 3 Juli 2020.
Program ini direncanakan turun pada awal tahun 2021. Ada dua titik yang akan dijadikan areal penanaman bakau, yaitu Parede dan Tanasa sekitar areal pelabuhan.
Program penanaman bakau merupakan usulan warga yang disampaikan kepada Muhammad Yusri Nur, anggota DPRD Sulbar kala menyerap aspirasi warga desa Pangiang beberapa waktu lalu.
Tak lama kemudian, rombongan komisi III DPRD Sulbar juga turun langsung meninjau dan bertatapmuka dengan warga desa. Soal mangrove di dua titik yang akan menjadi areal penanaman, waktu itu menjadi bagian pembicaraan.
Diperkirakan 30 ribu bibit pohon bakau yang akan ditanam. Itu dimaksudkan menjaga ekosistem di pesisir pantai. Sebelumnya, juga pernah dilakukan penanaman, tapi banyak yang tidak tumbuh karena beberapa sebab.
Selain sebagai penghijauan, hutan bakau ini juga nantinya bisa dikembangkan menjadi obyek wisata. Bekerjasama dengan pemuda peduli lingkungan desa Pangiang, program ini akan dibiayai melalui anggaran desa.
Fungsi lain dari keberadaan hutan bakau, juga bisa mencegah abrasi. Selain itu, sejumlah biota laut juga memanfaatkan bakau untuk bertelur, semisal udang.
Kades Pangiang, Rizal mengatakan, pihaknya akan membuat perdes tentang kelestarian bakau. Sebab, di pesisir desa ini, banyak tumbuhan bakau yang mesti dijaga.
Pasalnya, selama ini masih ada warga yang kurang menyadari tentang arti penting bakau, padahal, sudah ada aturan larangan penebangan bakau.
“Bila ini terlaksana, saya akan buatkan perdes dan akan mensosialisasikan, supaya warga sadar akan arti penting bakau. Kami juga akan alokasikan dana untuk membangun obyek wisata mangrove,” kata Rizal.
Seperti di berbagai daerah, di pesisir Pangiang tanaman multiguna ini banyak dijumpai yang sejak lama tumbuh secara alami. Namun, karena sering ditebang, kondisinya kini mempritinkan.
Program penanaman bakau di daerah ini, memang sering dilakukan. Namun, sebagian besar tidak tumbuh. Bahkan, banyak bermasalah hingga menjadi temuan penegak hukum.
Arham Bustaman