Salah seorang masyarakat Mamuju divaksin. (Dok. Zulkifli)
banner 728x90

Mamuju, Katining.com – Pemerintah Kabupaten Mamuju terus berupaya meningkatkan vaksinasi covid-19. Itu dikarenakan di capaian progres vaksinasi di Kabupaten Mamuju masih tergolong rendah dibandingkan dengan lima kabupaten lainnya di Sulbar.

Berbagai upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Mamuju untuk meningkatkan partisipasi masyarakat melakukan vaksin namun belum maksimal juga. Baru mencapai 49 persen.

Pada 19 Mei 2021 lalu, salah satu upaya untuk memutus penyebaran virus dari Wuhan, China itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Pemkab Mamuju melauching sebuah gerakan yang diberi nama Gebrak Vaksin Covid-19 di halaman sekolah SMP Negeri 2 Mamuju.

Bupati Mamuju Sutinah Suhardi yang melaunching gerakan masyarakat Gebrak Vaksin Covid-19 menyampaikan harapan agar masyarakat tidak kendor dalam menjalankan protokol kesehatan, maupun sesegera mungkin melakukan vaksinasi.

Kepala bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular Dinkes Kabupaten Mamuju, Alamsyah Thamrin, mengurai, untuk memulai Gerakan masyarakat tersebut, pihaknya telah membangun komunikasi dengan berbagai pihak, salah satunya Dinas Pendidikan yang kemudian ditindaklanjuti melalui program awal Gebrak yang dilaunching Bupati dengan menyasar para guru dan tenaga pendidikan.

Rencananya gerakan ini akan diteruskan ke seluruh stakeholders kesemua kecamatan dan desa di wilayah Kabupaten Mamuju untuk segera merealisasi target vaksinasi terhadap pelayanan publik dan kelompok lansia, demi meningkatkan kekebalan tubuh dan melindungi masyarakat dari penularan Covid-19 agar mereka tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Upaya tersebut dinilai belum belum berhasil. Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, vaksinasi tahap pertama dan dua pada bidang kesehatan mencapai 78 persen, kelompok lansia baru mencapai 1,7 persen, sementara untuk pelayanan pablik baru mencapai 29 persen. Sehingga total vaksinasi covid 19 di Kabupaten  Mamuju baru mencapai 49 persen.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Mamuju, Alamsyah Thamrin rendahnya vaksinasi di Kabupaten Mamuju salah satunya disebabkan banyaknya informasi informasi hoaks yang tersebar di media sosial sehingga calon target vaksinasi mengurungkan niatnya untuk melakukan suntik vaksin, “Itu juga menjadi salah kendala kenapa sampai saat ini partisipasi vaksin masih rendah,” katanya.

Namun meski begitu pihaknya terus berupaya untuk meyakinkan masyarakat agar tidak takut divaksin.

Kamis 17 Juni, Pemerintah Kabupaten Mamuju kembali menggelar vaksinasi massal. Beberapa Puskesmas dan fasilitas umum lainnya dijadikan sebagai tempat kegiatan vaksinasi. Bahkan, pada vaksinasi ini, Pemerintah Kabupaten Mamuju juga menggandeng Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Mamuju untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.

Mendukung program Pemkab Mamuju, Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar langsung menggelar rapat pemantapan Vaksinasi bersama dengan Forkompimda lainnya.

“Kita dapat mencapai target dan tujuan dengan cara seluruh penanggung jawab kegiatan bekerja secara maksimal, BPBD menyiapkan sarana dan prasarananya, Dinkes Siapkan vaksinnya, TNI Polri siapkan personel untuk Pengamanan dalam rangka menjaga protokol kesehatan agar tetap dipatuhi oleh penyelenggara dan peserta vaksinasi,” tutur Kapolresta Mamuju Kombes Pol Iskandar.

Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju dr. Acong mengungkapkan tenaga Vaksinator yang disiapkan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju sebanyak 10 kelompok.

“Ada 10 kelompok vaksinator yang disiapkan, sesuai target vaksinasi massal ini kepada 1.000 orang dan dapat lebih, dari 10 kelompok vaksinator itu masing-masing 4 dari Dinkes kabupaten Mamuju, 2 Tim dari Dokkes Polresta Mamuju, dan 2 Tim dari Urkes Kodim 1418 Mamuju,” ujarnya.

Bupati Mamuju, Sutina Suhardi mengatakan, vaksinasi yang dilaksanakan secara massal tersebut diwajibkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara Lingkup Kabupaten Mamuju.

Ini tidak hanya dilakukan di pusat kabupaten saja, seluruh puskesmas yang berada di kecamatan juga serentak melaksanakan. Ia optimis capaian vaksinasi di Mamuju dapat memenuhi target, dengan melihat banyaknya pihak yang mendukung gerakan vaksinasi ini.

“Apabila ada yang sengaja tidak mau mengikuti suntik vaksin maka ASN yang bersangkutan akan mendapatkan tambahan penghasilan pegawai (TPP), atau penundaan pembayaran tambahan penghasilan pegawai,” tegas Siti Sutina Suhardi, Rabu (16/6).

Dandim 1418 Mamuju, Kolonel Inf Tri Aji Sartono mengatakan, pihakanya akan berusaha mempercepat pelaksanaan vaksinasi bagi masyarakat. Ia berpendapat vaksin itu memberikan kekebalan imum untuk mencegah penyebaran Cobid-19.

“Vaksin itu perlu masif untuk banyak orang sehingga kita memiliki kekebalan tubuh untuk meminimalisir penyebaran Covid-19,” kata Tri Aji.

Karena itu, Tri Aji mengajak masyarakat agar tidak takut menerima vaksin Covid-19 karena bertujuan untuk meningkatkan imun tubuh. Ia juga berpesan agar masyarakat yang sudah menerima vaksin untuk tetap menaati protokol kesehatan.

“Mari sama-sama kita vaksin. Saya, semua tentara, polisi sudah divaksin, ternyata biasa-biasa saja tidak ada efek lain, jadi aman, tidak usah takut,” ungkap Tri Aji.

Vaksinasi massal yang selenggerakan terbilang berhasil sebab melebihi target yang telah ditetapkan.

“Sebanyak 1145 orang menerima vaksin Sinovac hari ini. Antusiasme mesyarakat terhadap vaksinasi masssal ini sangat baik, karena kita bisa melampaui target 1000 orang,” ujar Alamsyah.

Alamsyah menambahkan, vaksinasi massal akan terus mereka lakukan karena dinilai ampuh meningkatkan minat warga untuk menerima suntikan vaksin Covid-19. Sebanyak 13.000 vaksin disediakan oleh Dinkes Mamuju untuk mengakomodir masyarakat yang ingin divaksin.

“Untuk warga yang vaksin hari ini akan menerima vaksinasi kedua mereka di puskesmas atau PSC yang berada di pusat kebupaten Mamuju,” ujar Alamsyah.

(ADV/Zulkifli)

Bagikan
Deskripsi gambar...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here