Siswa siswi SD saat saat memungut sampah
Siswa siswi SDN Letawa saat saat memungut sampah
banner 728x90

Katinting.com, Mamuju – Langkah yang dilakukan SD Negeri Letawa berada di perbatasan Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah sangat patut diapresiasi, ditengah maraknya pencemaran lingkungan dan lemahnya pemahaman masyarakat akan bahaya sampah dan serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan, siswa bersama Guru mempelopori Gerakan Siswa Peduli Sampah. Yang dimulai dari tanggal 21-23 Februari 2016.

Gerakan tersebut juga sebagai momentum dalam rangkah melaksanakan hari bebas sampah, dimulai dari komunitas dan lingkungan yang terkecil, yang ikuti kurang lebih dua ratus siswa yang bergerak secara proaktif untuk mengumpulkan sampah disekitar sekolah.

Menurut Kepala SDN Letawa Amiruddin S.Pdi, Ide Gerakan Peduli Sampah adalah dimaksudkan bersamaan dengan Hari peduli sampah  Nasional 2016, dianggap sebagai momentum yang baik dan efektif dalam melakukan sosialisasi bagi siswa dan masyarakat untuk menggalakkan dan menanamkan kesadaran kepedulian akan ancaman sampah yang menjadi isu global.

“Sampah akan menjadi ancaman serius kalau tidak dikelola secara baik, oleh karena setiap tahunnya, masing-masing kota di dunia setidaknya menghasilkan sampah hingga 1,3 Miliar ton dan diperkirakan oleh bank dunia, pada tahun 2025 jumlah ini bertambah hingga 2,2 Miliar ton per hari. Persoalan sampah tidak bisa dipandang enteng oleh karena hal ini akan menjadi ancaman serius bagi kehidupan manusia menurut Riset Greeneration, organisasi Non Pemerintah menyebutkan bahwa satu orang didunia menghasilkan 700 kantong plastik selama satu tahun, di alam kantong plastik tak terurai dan hal ini menjadi ancaman bagi kehidupan dan ekosisten.

“Kegiatan Siswa Peduli Sampah merupakan bentuk kegiatan dalam rangkah mensukseskan program pemerintah untuk mewujudkan indonesia bebas sampah 2020, maka gerakan siswa peduli sampah bukan hanya peduli pada hari tanggal 21 Februari saja  melainkan setiap hari. Hal ini penting agar Indonesia Bebas sampah 2020 sebagaimana program pemerintah,” jelas Amiruddin S.Pdi.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan ini bertujuan sebagai bentuk kepedulian dalam pembentukan karakter anak didik dalam menanamkan kepedulian terhadap lingkungan secara dini, pentingnya menjaga kebersihan dan pembangunan lingkungan, oleh karena pembentukan karakter harus dimulai dengan penanaman secara dini terhadap anak didik khususnya anak usia SD, kalau sejak sekarang mereka dibiasakan dengan hal-hal yang positif, seperti peduli lingkungan dan gerakan sosial kepedulian terhadap pengelolaan sampah maka Generasi cerdas dan  berkarakter kita akan dapat wujudkan, imbuhnya.

Karena gambaran masa depan bangsa sangat tergantung kepada apa yang telah kita persiapkan atau tanamkan kepada anak didik kita sekarang ini, pungkasnya. (Anhar Toribaras)

 

Bagikan
Deskripsi gambar...