Wagub Sulbar, Enny Anggreni Anwar menanam bibit mangrove di MLC Pantai Baluno, Majene. (Foto Panji)
banner 728x90

Majene, Katinting.com  – Organisasi Aksi Sosialidaritas Erat Kabinet Kerja (OASE KK) bekerjasama dengan Pemerintah Provensi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) dan Pemrintah Kabupaten Majene menanam bibit mangrove, di lokasi Mangrove Learning Center (MLC) Pantai Baluno, Kecamatan Binanga, Majene, Rabu (7/8).

Penanaman sebanyak 5000 bibit mangrove tersebut dalam rangka gerakan Nasional peduli Mangrove, Pemulihan Daerah Aliran Sungai ( DAS) dan kampung hijau sejahtera.

Kegiatan ini di hadiri Wakil Gubernur (Wagub) Sulbar Enny Anggraeni Anwar, Wakil ketua DPRD sulbar Harun, Sekretaris Daerah (Sekda) Majene Andi Syukri Tammalele, Kepala Dinas Kehutanan Sulbar Ir. H. Fakruddin HD,  TNI/Polri Kabupaten Majene, Pimpinan OPD Majene serta tamu undangan Lainnya.

Wagub Sulbar, Enny Anggraeni Anwar dalam sambutannya mengatakan, tanaman mangrove merupakan tanaman yang sangat bermanfaat. Bukan hanya sebagai pelindung, namun juga bisa diolah untuk bahan makanan dalam peningkatan ekonomi.

“Mangrove bukan hanya untuk melindungi pesisir pantai, akan tetapi sangat banyak manfaatnya salah satunya bisa di olah menjadi makanan yang bisa menumbuhkan ekonami kita tentunya,” ujar Enny

Lebih lanjut, Istri Mantan Gubvernur Sulbar 2 periode itu menuturkan, Indonesia dititipkan tanaman mangrove terluas di dunia serta berbagai macam ragam hayati didalamanya yang wajib di jaga bersama-sama untuk kelestariannya.

Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) sangat menaruh perhatian yang sangat besar akan kelastarian ekosistem mangrove karna memiliki banyak fungsi dan manfaat, antara lain velume erosi (abrasi) air laut, menyangga dan mencegah konstruksi air laut, tempat berlindung dan berkembang biaknya jenis-jenis fauna dan biota laut, sumber pendapatan masyarakat serta ekowisata dan Imigasi bencana.

“Indonesia di karunia mangrove terluas yang mencapai 20 persen dari luas mangrove yang ada di dunia yang  juga memiliki aneka ragam hayati yang terbesar serta berbagai macam bentuknya yang variasi. Warisan alam yang luar biasa ini diberikan Indonesia untuk tetap dimelastarikan,” katanya.

Tterpisah, Panitia pelaksana kegiatan Abdul Halim Majid saat di wawancara menagtakan, pemilihan tanam Mangrove di Kabupaten Majene, tepatnya di Mangrove Learning Center (MLC) ini sangat strategis dan sudah melakukan penanaman percobaan dan tumbuh besar karna terjaga. Menurut dia, menanam tanaman tentu harus di jaga sehingga dapat tumbuh dengan baik sehingga dapat bermanfaat untuk lingkungan dan masyrakat

“Kita sudah melakukan penanaman sebelumnya disini, itu tumbuh dengan baik sebab ada yang pelihara, Jika tanam ditempat yang lain, untuk hidup itu agak sulit. kita harapkan di tempat lainnya agar dapat terjaga sehingga dapat tumbuh besar dan baik,” sebutnya.

Dirinya menambahkan, selain menanam pohon mangrove, pihaknya juga menyiapkan tanaman lainnya sebanyak 500 pohon, seperti mangga, durian dan pala untuk masyrakat setempat. “Karna jenis tanaman ini sangat baik untuk dinikmati masyarakat serta hasilnya juga menjanjikan,” tutup Abdul Halim Majid.

(PW/Zul)

Bagikan
Deskripsi gambar...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here